Selasa, 14 April 2015
SAFETY RIDDING
SAFETY RIDDING
Safety
Riding adalah cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu
sendiri maupun terhadap pengendara lain.
Point-point yang harus di perhatikan
:
- Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
- Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
- Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
- STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
- Plat Nomor depan belakang.
- Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk / kecelakaan.
- Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
- Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
- Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother
Istilah-Istilah Dalam Touring :
- Kapten = Pimpinan Touring
- Vorijder = Yang ngatur jalan dan harus tau tekhnik isyarat tangan
- Safety Officer = yang ngarahin keselamatan anggota tour.
- Sweeper = Pengatur barisan (formasi)
Touring menggunakan sepeda motor
secara bersama-sama merupakan salah satu kegiatan para bikers. Kegiatan
berkendara menuju tempat yang jauh.
Untuk lebih menyatukan komando, maka
perlu digunakan aturan atau tata tertib dalam berkendara berjamaah atau touring
konvoi. Penggunaan aturan baik itu kode-kode serta tata cara dalam berkonvoi
perlu dipahami oleh para bikers. Agar perjalanan dapat berjalan lancar dan tiba
dengan selamat.
Kamis, 09 April 2015
SSFC Pengda SOLO
Sebagai
wadah bagi para pecinta motor Suzuki Satria F150 di seluruh Indonesia dan di
kota Solo pada khususnya, kami berusaha tetap konsisten dan ikut serta mengkampanyekan
Safety
Riding selama mengendarai
motor. Banyak isu tentang club motor yang ugal-ugalan di jalan dan mengganggu
ketertiban berlalu-lintas membuat SSFC lebih menekankan pada setiap individu
anggota untuk ikut serta membantu ketertiban berlalu-lintas dan merubah image buruk tersebut.
Di
dirikan di Jakarta sebagai pusat SSFC
Indonesia pada 12 Desember 2004. Tidak berselang lama banyak kota-kota di
Indonesia yang mendirikan SSFC yang
sampai sekarang sudah tercatat 48 pengurus daerah atau yang sering kami sebut PENGDA di seluruh Indonesia termasuk Pengda
Solo. Satu prinsip yang selalu kami pegang “kita bukan lagi teman, melainkan
saudara”. Pada tanggal 1 juni
2009 berkat beberapa brother Solo, berdirilah sekaligus diresmikannya SSFC
Pengda Solo. Dengan usia yang menginjak 6 tahun ini SSFC Solo sudah mewadai 53 anggota yang terdiri
dari 34 anggota inti dan sisanya anggota partisipan. Banyak kenangan dan
pengalaman yang di dapat di SSFC Solo dari pertama berdiri hingga sekarang
banyak kegiatan yang kami ikuti dan membuahkan pengalaman yang sangat berarti
bagi anggota.
Langganan:
Postingan (Atom)